![]() |
Gambar 1 : Sungai Citarum yang tercemar sampah Sumber : green.kompasiana.com |
Sejumlah sungai di Jakarta belum bebas sampah. Salah satunya di Sungai Item.Tumpukan
sampah terdapat di dekat pompa Honda, Jakarta. Sampah yang sebagian
besar merupakan sampah rumah tangga ini mengumpul di belakang area
perbelanjaan ITC Cempaka Mas. Sungai ini memisahkan Jakarta Pusat dan
Jakarta Utara.
Hari Minggu, sampah diambil dari badan sungai
secara manual oleh dua orang petugas. Selain sampah, endapan lumpur
juga terlihat di sungai ini. Akibat sampah dan endapan, bau busuk
tercium dari sekitar sungai ini. Air sungai juga berwarna hitam dan
hijau.Itu merupakan salah satu sunagi tercmar di Indonesia, misal sungai citarum. Sungai yang menjadi sumber kehidupan warga sepanjang bantaran sungai tersebut sudah mulai tercemar limbah dan sampah.
Penyebab Pencemaran Air Sungai Di Indonesia
![]() |
Gambar 2 : buang sampah disungan Sumber : damaruta.blogspot.com |
Menurut Achmad Lutfi,2009:01 pada dasarnya pencemaran air sungai di indonsia disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu:
- Berkembangnya industri-industri di Indonesia
Dewasa ini industri-industri di
Indonesia semakin berkembang, baik jumlah, teknologi, tingkat produksi
maupun limbah yang di hasilkan. Industri-industri khususnya yang berada
di dekat aliran sungai cenderung akan membuang limbahnya ke dalam sungai
yang dapat mencemari ekosistem air, karena pembuangan limbah industri
ke dalam sungai dapat menyebabkan berubahnya susunan kimia,
bakteriologi, serta fisik air. Polutan yang di hasilkan oleh pabrik
dapat berupa:
- Logam Berat: timbale, tembaga, seng dll.
- Panas: air yang tinggi temperaturnya sulit menyerap oksigen yang pada akhirnya akan mematikan biota air.
2. Belum tertanganinya pengendalian limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga yang belum
terkendali merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pencemaran
lingkungan khususnya air sungai. Karena dari limbah rumah tangga
dihasilkan beberapa zat organik dan anorganik yang dibuang dan dialirkan
melalui selokan-selokan dan akhirnya bermuara ke sungai. Selain dalam
bentuk zat organik dan anorganik, dari limbah rumah tangga bisa juga
membawa bibit-bibit penyakit yang dapat menular pada hewan dan manusia
sehingga menimbulkan epidemi yang luas di masayarakat.
3. Pembuangan limbah pertanian tanpa melalui proses pengolahan.
Limbah pertanian biasanya dibuang ke
aliran sungai tanpa melalui proses pengolahan, sehingga dapat mencemari
air sungai karena limbah pertanian mengandung berbagai macam zat
pencemar seperti pupuk dan pestisida.
Penggunaan pupuk di daerah pertanian
akan mencemari air yang keluar dari pertanian karena air ini mengandung
bahan makanan bagi ganggang dan tumbuhan air seperti enceng gondok
sehingga ganggang dan tumbuhan air tersebut mengalami pertumbuhan dengan
cepat yang dapat menutupi permukaan air dan berpengaruh buruk pada
ikan-ikan dan komponen ekosistem biotik lainnya.
Penggunaan pestisida juga dapat menggagu
ekosistem air karena pestisida bersifat toksit dan akan mematikan
hewan-hewan air, burung dan bahkan manusia.
4. Pencemaran air sungai karena proses alam
Proses alam juga berpengaruh pada pencemaran air sungai misalnya terjadinya gunung meletus, erosi dan iklim.
Gunung meletus dan erosi dapat membawa
berbagai bahan pencemaran salah satunya berupa endapan/sediment seperti
tanah dan lumpur yang dapat menyebabkan air menjadi keruh, masuknya
sinar matahari berkurang, dan air kurang mampu mengasimilasi sampah.
Iklim juga berpengaruh pada tingkat
pencemaran air sungai misalnya pada musim kemarau volume air pada sungai
akan berkurang, sehingga kemampuan sungai untuk menetralisir bahan
pencemaran juga berkurang.
Dari uraian penyebab pencemaran air sungai di Indonesia diatas, bahan pencemarannya dapat dikelompokkan menjadi:
- Sampah yang dalam proses penguraiannya memerlukan oksigen yaitu sampah yang mengandung senyawa organik, misalnya sampah industri makanan, sampah industri gula tebu, sampah dari tanaman air seperti enceng gondok yang mati, sampah rumah tangga (sisa-sisa makanan, kotoran manusia dan kotoran hewan ternak), dll. Untuk proses penguraian sampah-sampah tersebut memerlukan banyak oksigen, sehingga apabila sampah-sampah tersebut berada di dalam air, maka perairan tersebut akan kekurangan oksigen.
- Bahan pencemar penyebab terjadinya penyakit yaitu bahan pencemaran yang mengandung virus dan bakteri misal bakteri coli. Bahan pencemar ini berasal dari limbah rumah tangga, limbah rumah sakit atau dari kotoran hewan/manusia.
- Bahan pencemar senyawa organik/mineral misalnya logam-logam berat seperti merkuri (Hg), cadmium (Cd), timah hitam (Pb), tembaga (Cu), garam-garam anorganik.
- Bahan pencemar organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yaitu senyawa organik yang berasal dari pestisida, herbisida, polimer seperti plastik, deterjen, serat sintesis, limbah industri dan limbah minyak.
- Bahan pencemar berupa makanan tumbuh-tumbuhan seperti senyawa nitrat dan senyawa fosfat.
- Bahan pencemar berupa zat radioaktif yang biasanya berasal dari limbah PLTN dan dari percobaan- percobaan nuklir lainnya.
- Bahan pencemar berupa endapan/sedimen seperti tanah dan lumpur akibat erosi pada tepi sungai atau partikulat-partikulat padat/lahar yang disemburkan oleh gunung berapi yang meletus.
- Bahan pencemar berupa kondisi (misalnya panas), berasal dari limbah pembangkit tenaga listrik atau limbah industri yang menggunakan air sebagai pendingin.
Dampak Pencemaran Air Sungai di Indonesia
Menurut Triastuti,2008:01 pencemaran air sungai di Indonesia membawa dampak negatif yang beraneka ragam. Diantaranya adalah:
- Meracuni sumber air minum
Misalnya air yang tercemar oleh
logam-logam berat yang masuk ke dalam tubuh melalui minuman dapat
tertimbun dalam organ-organ tubuh seperti ginjal, hati, limpa, saluran
pencernaan lainnya sehingga mengganggu fungsi organ tubuh tersebut.
Selain itu pencemaran yang disebabkan
oleh zat radioaktif dapat menyebabkan penyakit kanker serta merusak sel
dan jaringan tubuh lainnya.
2. Mengakibatkan penularan penyakit
Yaitu air yang tercemar oleh virus dan
bakteri. Misalnya bakteri coli yang dapat menyebabkan penyakit saluran
pencernaan (disentri, kolera, diare, types) atau penyakit kulit.
3. Merusak ekosistem air (membunuh ikan-ikan dan organisme dalam air lainnya)
Yaitu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:
- Disebabkan karena penguraian sampah organik yang dalam penguraiannya memerlukan banyak oksigen sehingga kandungan oksigen dalam air menjadi semakin sedikit yang mengakibatkan ikan-ikan dan organisme dalam air kekurangan oksigen dan akhirnya mengakibatkan kematian.
- Bahan pencemaran organik yang tidak dapat diuraiakan oleh mikroorganisme sehingga akan menggunung dan mencemari air sungai yang dapat mengganggu kehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup di dalamnya.
- Bahan pencemaran berupa makanan tumbuh-tumbuhan yang dapat menyebabkan tumbuhnya alga (ganggang) dan tumbuhan air separti enceng gondok dengan pesat sehingga menutupi permukaan air yang mengakibatkan kadar oksigen dan sinar matahari berkurang karena terhalang dan tidak dapat masuk ke dalam air sehingga mengganggu kehidupan akuatik (organisme, ikan, dan tanaman dalam air).
- Bahan pencemaran berupa kondisi (misalnya panas) yang menyebabkan suhu air meningkat sehingga tidak sesuai untuk kehidupan akuatik. Tanaman, ikan dan organisme yang mati ini akan terurai menjadi senyawa-senyawa organik yang dalam proses penguraiannya memerlukan banyak oksigen sehingga terjadi penurunan kadar oksigen dalam air.
- Bahan pencemaran berupa endapan/sedimen yang menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar matahari berkurang, air kurang mampu mengasimilasi sampah sehingga mengganggu kehidupan akuatik.
4. Mengakibatkan terjadinya bencana alam
Seperti banjir yang diakibatkan karena
tersumbatnya aliran sungai oleh sampah masyarakat sehingga merugikan
kehidupan masyarakat itu sendiri dan makhluk hidup lain di sekitarnya.
Cara Mencegah Pencemaran Air Sungai di Indonesia
Menurut Achmad Lutfi,2009:01 untuk
mencegah agar tidak terjadi pencemaran air sungai di
Indonesia kita
perlu melakukan berbagai langkah diantaranya adalah:
![]() |
Gambar 3 : melestarikan tumbuhan di hulu sungai Sumber : www.paguyubanbudiasi.com |
1. Melestarikan tumbuhan di hulu sungai dan membuat sengkadan pada lahan pertanian yang miring
Agar tidak menimbulkan erosi tanah, di
sekitar hulu sungai sebaiknya ditanami tumbuh-tumbuhan yang dapat
menahan terjadinya erosi serta pada lahan pertanian yang miring dibuat
sengkedan agar tidak menimbulkan erosi dan tanah longsor
2. Tidak membuang sampah apapun ke dalam sungai
Sampah seharusnya memang tidak di buang ke sungai tetapi sampah dapat dimanfaatkan menjadi barang yang berguna. Misalnya:
- Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintesis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dapat diolah menjadi bahan lain yang berguna. Misalnya dapat diolah menjadi karet.
- Sampah organik yang dapat diuraiakan oleh mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunkan sebagai pupuk.
3. Tidak menggunakan pupuk atau pestisida secara berlebihan
Penggunaan pupuk dan pestisida sebagian
besar biasanya dilakukan oleh lahan pertanian yang airnya kemudian
dialirkan ke sungai tanpa melalui proses pengolahan. Maka dari itu,
penggunaannya harus seminimal mungkin agar tidak menimbulkan pencemaran
yang serius
4. Mengolah limbah industri menjadi
barang yang bermanfaat. Misalnya mengolah limbah industri gula menjadi
tetes (yang dapat digunakan sebagai pupuk) maupun menjadi micin (yang
dapat digunakan sebagai penguat rasa makanan).
5. Memanfaatkan tanaman air seperti
enceng gondok yang tumbuh secara tidak terkendali menjadi barang-barang
kerajinan, seperti tas
6. Melestarikan hutan
Yaitu dilakukan agar ketersediaan air
yang disimpan oleh tumbuh-tumbuhan hutan tidak berkurang, sehingga
sumber-sumber mata air sungai tidak berkurang memproduksi air dan volume
air sungai tetap stabil. Selain itu tumbuhan hutan dapat menyerap CO2
dan menghasilkan O2 yang dapat mencegah terjadinya hujan asam yang dapat
merusak ekosistem air sungai.
7. Membuat undang-undang mengenai
pencemaran air sungai di Indonesia serta melakukan pengontrolan secara
ketat dan sanksi keras pada yang melanggar ketentuan pemerintah
tersebut.
8. Yang paling penting dari pencegahan
pencemaran air sungai di Indonesia adalah menyadarkan masyarakat
Indonesia itu sendiri akan pentingnya aliran sungai bagi kehidupan.
Karena dengan kesadaran itu masayarakat akan menjaga dan melestarikan
sungai tanpa paksaan dari pihak manapun sehingga mereka tidak akan
membuang bahan pencemaran ke dalam sungai dan sungai akan terjaga
kelestariannya yang akan membawa kesejahteraan bagi makhluk hidup di
sekitarnya.
Sumber :
artikel ini bagus dan menarik..
BalasHapus